Burung Cendet / Burung Pentet merupakan
salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang
sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis
ini susah. Sebenarnya, seperti ditulis Om Irvan Sadewa di SmartMasterin.Com,
merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis
lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.
Cendet termasuk burung favorit untuk
para penghobi yang senang dengan burung yang bisa menirukan berbagai
suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an, seperti ditulis Anang
Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di Merawat & Melatih Burung Kicauan,
cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya
tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam perkembangannya,
orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah,
ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster
suara burung lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha
mendapatkan burung ini dan mencari kualitas yang terbaik.
Tipe suara Cendet yang ngerol,
cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di
dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa
memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki
warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak
memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan
lainnya.
+Habitat
Cendet juga memiliki nama lain, seperti bentet, pentet, dan toet (Jawa
Barat) dan burung ini merupakan burung petengger dan pemangsa yang
agresif dari Famili Laniidae. Famili Laniidae mencakup 74 spesies yang
dibagi dalam 4 subfamili. Cendet yang umum termasuk dalam subfamili
Laniinae dan Genus Lanius.
Jenis cendet sendiri bermacam-macam yang tersebar di beberapa wilayah di dunia. Salah satunya, adalah cendet abu-abu besar (L excubitor). Spesies
ini memiliki ukuran tubuh terbesar dengan panjang sampai 25 cm. Cendet
ini berkembang biak di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Bersama dengan cendet hitam putih (L ludovicianus), burung – burung ini merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika). Jenis lainnya, cendet abu-abu kecil (L.minor) yang memiliki habitat di Eropa Selatan, Asia Tengah, dan Afrika bagian timur. selain itu,
Cendet kepala merah (L senator) yang
tinggal di Inggris bagian selatan, Eropa, Asia, dan Afrika. Ada pula
jenis burung bentet yang memiliki bentuk serupa yang terdapat di India
dan Asia Tenggara, yakni cendet cokelat (/.. christatus) yang banyak dilombakan di Indonesia dan cendet leher hitam (L colarris).
Burung ini memiliki habitat asli di
hutan, terutama di pepohonan tinggi. Makanan yang disukainya adalah
biji-bijian, serangga, dan buah. Sarang burung ini biasanya terbuat
dari ranting, rumput, lumut, bunga-bungaan, wol, dan bulu yang diikat
dengan menggunakan sarang laba-laba dan dikaitkan ke pohon atau
semak-semak pada ketinggan 4—6 meter dari atas tanah. burung ini mampu
menghasilkan telur sebanyak 3—6 butir per periode masa bertelur.
Telur-telur ini akan menetas setelah dierami selama dua minggu.
Pada masa pengeraman, sebagian besar
waktu induk betina dihabiskan untuk mengerami telurnya. Untuk
mendapatkan makanan, induk jantan akan menyuapinya. Pada usia 2—3
minggu setelah menetas, biasanya anakan cendet telah mulai belajar
terbang dan meninggalkan sarangnya.
Karakter dasar burung Cendet
- Ganas apabila lapar. Burung ini akan berlaku agresif apabila lapar.
- Petarung yang memiliki teritorial. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
- Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Cendet lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
- Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
+Ciri berdasar daerah asal
Ciri Fisik
Panjang tubuhnya 20—25 cm. Paruhnya
membentuk kait di bagian ujung, serupa dengan burung falkon, sejenis
burung elang. Cendet juga memiliki tungkai yang kuat dan cakar yang
tajam yang dipergunakan untuk mencengkeram mangsanya di udara. Sayap
yang pendek dan bulat menyandang 10 batang bulu sayap luar primer dan
ekor yang bulat memiliki 12 bulu yang berfungsi sebagai kemudi ketika
cendet sedang terbang. Cendet juga mempunyai bulu kaku yang tumbuh di
sekitar moncongnya.
Ciri khas burung cendet adalah ekornya
yang panjang dan akan meliuk-liuk jika sedang berbunyi. Nyanyian cendet
mencakup nada-nada yang harmonis. Berbeda sekali dengan pekikannya yang
ribut dan kedengaran kencang melengking. Sifat asli burung cendet
adalah galak. Jika mematuk, biasanya sekaligus menggigit dengan
paruhnya yang tajam. Jika menggigittangan atau bagian tubuh lainnya,
biasanya akan meninggalkan bekas gigitan di bagian tubuh tersebut.
Namun, jika burung cendet ini kita
pelihara sejak piyikan, sifat galaknya akan sedikit hilang. Bahkan
burung ini akan mendekat jika melihat tangan kita. Cendet akan langsung
turun seolah-olah kita akan memberinya makan.
+Ciri jantan dan betina
Untuk membedakan jenis kelamin burung
cendet dapat dilakukan dengan cara mengamati bagian samping kiri dan
kanan burung . Jika di bagian pipinya ada warna hitam yang mencolok
sekali, menunjukkan bahwa cendet tersebut berkelamin jantan. Untuk
betina, warna hitamnya terlihat semu. Dilihat dari bentuk kepalanya,
cendet betina biasanya mempunyai kepala agak menggelembung. Sementara
itu, jantannya memiliki bentuk kepala yang agak ceper mendatar. Untuk
lebih pasti dapat dilihat di bagian supit burung. Burung cendet jantan
mempunyai supit kecil panjang ditandai dengan motif bulu berupa garis
tidak beraturan di bagian supitnya. Pada betina, bentuk supitnya besar
dengan motif bulu garis teratur seperti kembang.
+Memilih Cendet
Perawatan sebagus apa pun, tidak akan
membawa hasil yang maksimal kalau cendet tersebut memang tidak
mempunyai trah atau karakter tempur yang mantap. Kualitas cendet amat
ditentukan oleh faktor genetiknya.
Bagi pecinta burung, cendet merupakan
burung yang sangat menyenangkan. Variasi suara, volume suara, dan
keindahan penampilannya menjadi alasan bagi penikmat kicauan memilih
cendet sebagai klangenannya. Namun, jika kualitas suara yang disasar,
jenis kelamin sangat menentukan kesenangan dalam memelihara burung ini.
Cendet yang berkelamin jantan tentu memiliki warna yang lebih mencolok,
variasi suara yang lebih beraneka ragam, dan volume suara yang keras.
Potensi ngoceh tanpa henti
juga bisa dilihat dari perawakannya. Bakalan yang baik harus berbadan
tegap. Sayapnya terkesan kokoh, rapi, simetris, dan tidak cacat. Pilih
burung berkepala besar, membulat, dan bagian atasnya datar. Burung
berkepala besar diyakini sebagai burung pintar. Perhatikan juga bentuk
dan ukuran paruh.
Utamakan cendet dengan paruh tebal dan
panjang, tetapi tampak proporsional dengan ukuran kepala dan tubuh.
Paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu
dengan tembakan dan volume keras. Sebaliknya, jika paruh terlihat
pipih, cenderung ngerol. Jika ngerol, volume suara akan lebih kecil karena dibutuhkan napas lebih lama.
Sementara itu, jika dilihat dari penampilannya, cendet yang rajin berkicau mempunyai ciri sebagai berikut.
— Bermata jeli serta berbulu rata dan agak mengilap.
— Gerakannya gesit, duburnya bersih dari kotoran, serta organ kanan dan kirinya seimbang
— Volume suara keras.
— Mempunyai bakat alami (mental) yang baik. Tidak takut ketika bertemu dengan burung sejenis, baik ketika latihan maupun kontes.
Selain referensi dari buku Merawat & Melatih Burung Kicauan yang saya kutip di atas, ada pula tips lain pemilihan cendet versi Om Irvan, sebagai berikut:
- Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
- Kepala besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
+Cara perawatan
a. Perlengkapan Kandang
1. Sangkar
Sesuai dengan
ukuran tubuhnya, kandang cendet biasanya lebih kecil dibandingkan
dengan sangkar murai atau sangkar anis merah. Ukuran yang umum
digunakan adalah 40 x 45 x 70 cm.
2. Tenggeran
Letakkan dua
tenggeran di dalam kandang. Tenggeran terbaik dibuat dari bahan kayu
asam yang struktur kayunya agak kasar meskipun sudah dikupas kulitnya.
Letakkan 2 buah tenggeran tersebut secara sejajar atas dan bawah.
Diameter tenggeran 1,5—2 cm.
3. Kerodong
Dalam perawatan
cendet, kerodong berguna untuk membuat cendet istirahat. Penggunaan
kerodong juga bermanfaat untuk perkembangan mentalnya. Untuk cendet
muda, gunakan kerodong dengan warna lembut atau putih. Secara
psikologis, burung muda masih takut menghadapi perubahan lingkungan
secara drastis. Kerodong warna putih juga berfungsi untuk mengontrol
kebersihan kandang dan burung . Jika dirasakan burung telah bisa
beradaptasi, baru boleh mengganti kerodongnya dengan warna yang lebih
gelap.
Tetapi saya
sarankan, kerodong burung jika memang perlu saja sebab burung yang
terlalu banyak kerodong, kurang banyak berlatih bernyanyi. Lain
misalnya burung yang akan dipersiapkan untuk lomba, maka kerodong
selama 3-4 hari sebelum turun lomba adalah langkah yang baik.
Tujuannya, agar burung menyimpan tenaga atau stamina.
b. Pakan
Ada beberapa versi
cara pemberian pakan untuk burung cendet. Ada yang menyebutkna, pakan
diberikan setelah burung dimandikan. Pada pagi hari, berikan jangkrik
10 ekor dan kroto 1 sendok makan, dan pada sore hari berikan jangkrik 5
ekor dan kroto 1 sendok makan. Khusus untuk setiap hari Jumat dan
Sabtu, menu makanannya ditambah lagi. Pada pagi hari, berikan jangkrik
15 ekor dan ulat hongkong 3 ekor. Pada sore hari, diberi jangkrik 7
ekor dan ulat hongkong 3 ekor.
Sementara itu, pada
saat burung akan dilombakan (biasanya hari Minggu), jumlah jangkrik dan
kroto tetap tetapi ditambah ulat hongkong 5 ekor. Setelah lomba, cendet
kembali diberi jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong 3 ekor dan kakinya
disemprot air.
Burung cendet
sebaiknya tidak dilombakan lebih dari dua kali dalam satu bulan. Hal
ini bertujuan agar stamina burung cendet tetap stabil. Jika stamina
burung kurang baik, akan memengaruhi mental dari burung cendet itu
sendiri. Untuk kepentingan lomba dan meningkatkan performa burung
kicauan, pemberian makanan tambahan atau extra fooding diperlukan. Extra fooding yang bisa diberikan adalah jangkrik, kroto, dan ulat hongkong.
Ada juga tips lain, sebagai berikut:
- Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cendet. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
- EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cendet yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
Harus hati-hati dalam pemberian extra fooding karena
dapat menyebabkan cendet menjadi sering bersalto. Hal ini dapat
mengurangi kemerduan suaranya. Namun, salto pada burung cendet
sebenarnya dapat diatasi dengan cara-cara berikut ini.
- Pastikan burung kecukupan multivitamin dan mineral yang menjaga stamina dan metabolisme burung selalu dalam kondisi prima.
- Mandikan burung sebaiknya dua kali setiap hari, pagi dan sore, ketika matahari masih ada.
- Sementara waktu, burung yang mengalami mabung, hanya diberikan voer.
- Pahami karakter burung dengan mengubah posisi atau jumlah tenggeran. Misalnya, dua tenggeran yang diletakkan atas bawah diubah posisinya menjadi sejajar atau jumlah tenggeran dikurangi.
- Cara lainnya, mengubah jenis atau ukuran kandang.
Perawatan umum cendet
Perawatan harian untuk burung Cendet
relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan
perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet:
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
- Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul
08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung
sejenis.
Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong. - Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
- Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
- Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
- Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu.
- Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.
- Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Penanganan apabila cendet over birahi
- Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore
- Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu
- Berikan Ulat Bambu 2 ekor 3x seminggu
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
- Mandi malam
Penanganan apabila Cendet kondisinya drop
- Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
- Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap hari
- Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja
- Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cendet lain dahulu
- Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
+Perawatan dan setelan Cendet mabung
Masa mabung
(moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi
burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau
meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh
burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga
protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan
selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein
yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh
dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam
amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi
makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan
disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan
bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus
bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu
secara sempurna.
Ketika burung
mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu
baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan
selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru.
Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung
sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang
memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di
situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai
masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang
berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena
sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar
hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi
keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling
utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus
memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan
bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan
protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus
meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan
sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan.
Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung
dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen
multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai
vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu
secara normal.
Meskipun pada
umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu
masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau
bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit -
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease)
dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung
kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan
infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit
tumbuh.
* Gizi buruk
– Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya
produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan
yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas
(mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi
– penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak
sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat
pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan
kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa
burung mabung.
* Stres
– Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan
tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa
berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga,
berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan
yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan
berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya
mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan
gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika Anda telah
melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas
bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
Cara Smart menggunakan BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
- Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
- Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
- Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian,
selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka
kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir
burung kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang
diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan
mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti
asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
Cendet bermasalah
Untuk burung-burung
yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung
sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan
mineralnya yang kurang. Selain digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.
Apa beda BirdMineral dan BirdVit?
Untuk diketahui,
ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan
bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan
burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin
tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
+Perawatan dan stelan burung cendet untuk lomba
Perawatan lomba
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan
pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi
yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan
perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cendet:
- H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.
- H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
- 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
- Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
Penting
- Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Cendet lain.
- Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.
Perawatan dan stelan Cendet pasaca lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cendet:
- Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
- Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
- Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG CENDET / PENTET
Irama lagu yang dimiliki burung
memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung
berkicau. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik
utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).
Memilih suara-suara master untuk burung
andalan kita janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang
kedengarannya unik dan bagus.
Sangat banyak metode dan cara-cara yang
dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga
banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya
dilapangan. Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang
akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di
master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master
tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus
menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.
Sebenarnya; Pemasteran dapat kita
lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau
berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam
keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Ada Mitos yang
mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung.
Alasannya karena; Pada saat mabung,
burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali
berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung
untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah
suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya
sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan
ditirukan.
Kunci keberhasilan dalam memaster
burung (pemasteran burung berkicau) adalah memaster burung dengan
suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan
karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).
Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca referensinya di sini.
+PROBLEM UTAMA CENDEY
1.Gampang rontok bulu
2. Loncat-loncat saat ditrek
3. Tidak juga segera bunyi
4. Nyekukruk tidak semangat
5. Suka salto .
1.Gampang rontok bulu
2. Loncat-loncat saat ditrek
3. Tidak juga segera bunyi
4. Nyekukruk tidak semangat
5. Suka salto .
1. Gampang rontok bulu
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
2. Loncat-loncat. Penyebabnya
adalah kurang birahi atau bisa juga terlalu galak, serta adanya
gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara
yang tidak kasat mata.
Untuk mempercepat birahi burung, bisa dilakukan terapi BirdShout. Jika burung terlalu galak, disemprot sprayer sedikit sebelum tanding; atau bisa juga diberi cacing.
Sementara untuk burung kutuan atau kena
tungau, burung memang sepertinya tidak kutuan, tetapi sesungguhnya
membawa tungau di kantung udaranya. Bisa diatasi dengan penyemnprotan Fresh Aves dibarengi pengolesan BirdFresh.
3. Tidak juga segera bunyi biasanya disebabkan burung masih terlalu muda atau burung tidak fit.
Pastikan burung fit dengan menggunakan produk rawatan harian BirdVit.
4. Nyekukruk tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan AscariStop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar